Tuesday, May 20, 2008

Rame-rame pake baju Batik

Mungkin lo dan gw udach sama-sama tahu dan mungkin juga nich mata udach sampai sepet ngelihat dimana-mana semua orang rame-rame pake baju Batik. Ga di kantor, kampus, mall, hypermarket, pasar ( lha itu bukan Batik, tapi daster ), pokoknya semua penjuru Jakarta khususnya, lagi demam pake baju Batik.
Ga berapa lama yang lalu, gw dan nyokap menyusuri mall yang emang biasa kita patroli selalu. Biasanya gw dan nyokap, ga pernah dateng ke sana pas malem hari ( antara jam 6 - 8 mlm ). Gw pengen banget ngajakin nyokap jalan-jalan malem, karena suasana malem emang beda banget kan ya.... Nach sampe di sana, biasaaaa..mata tuch udach mulai cari-cari mangsa alias shopping. Mana baju yang cocok dan murah gitu. Ada satu tempat di mana dulu nya ga pernah jualan baju-baju Batik. Nach lho..kali ini semua nya Batik ( yaaa..ga semua dech ). Banyak wanita-wanita yang berburu Batik juga di situ. Ruaaammeeeee....pada nyobain. Padahal di ruang pas itu biasanya selalu ada tulisan "max.2 pcs". Hahaha...kayanya hari itu ga berlaku dech.....Semua nyobain baju Batik.
Kecuali gw dan nyokap, yang emang punya karakter, ga akan pernah ikutin trend, nach kalo animo nya udach rada reda, baru kita ikutan ( hahahahahaha...udach basiiiiii ).
Lo mungkin udach tahu kontroversi tentang baju yang mungkin lo lagi pake ( Batik ). Nach nich gw kasih tahu, pengakuan sejarah Batik dari dua negara ( Indonesia vs Malaysia )

Versi Indonesia :

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

Versi Malaysia :
Batik merupakan satu bidang kraftangan yang unggul di Malaysia. Sejak abad ke 15 Masihi lagi manusia telah menemui kaedah pembuatan batik secara tradisional. Pada masa dahulu, masyarakat Melayu menggunakan ubi kentang sebagai alat pengecap tetapi kini kain batik telah diusahakan dengan menggunakan alat-alat moden. Batik mula diperkenalkan di negara kita khususnya di negeri Kelantan sejak tahun 1910 lagi. Batik berasal dari Indonesia dan terbit dari perkataan Jawa 'tik' yang bermaksud menitik atau menulis titik-titik. Ambatik pula bermaksud melukis, menulis, mewarna atau menitik. Di alam Melayu, sejenis batik yang dipanggil Batik Pelangi telah diperkenalkan sejak tahun 1770-an lagi. Di Malaysia kebanyakan kilang perusahaan batik banyak terdapat di Kelantan dan Terengganu.

Tanpa bermaksud untuk meng-adu domba, gw cuma heran aja, sama seperti lo. Yach walaupun, sikit-sikit masih mengakui bahwa Batik itu dari Indonesia, tapi yach..kita jadi dibuat bingung bukan sama isu ini. Mungkin karena pengaruh Kalimantan yang terlalu dekat dengan Negeri Jiran itu ya?

Acchhhhh...se bodo...yang penting, sekarang lagi trend. Pertanyaan gw cuma satu.
Trend nya Batik sekarang ini, sengaja dibuat untuk konfirmasi kepemilikan atau emang lagi trend aja ya?

No comments: